Kesebelasan tuan rumah Arema Malang akhirnya berhasil menundukkan tamunya Persija Jakarta dalam laga Liga Super Indonesia 2009, Minggu (11/10) di Stadion Kanjuruhan Malang.
Singo Edan menang 1-0 atas kesebelasan berjuluk Macan Kemayoran tersebut.
Tampil tanpa beban dan bukan sebagai tim favorit pemenang, justru menjadikan para pemain Singo Edan langsung tampil tenang, lepas, dan berani. Dengan dipandu sang kapten Piere Njankayang juga mantan pemain Persija, para pemain Arema justru berhasil menguasai lapangan pertandingan hampir di keseluruhan dua babak.
Keberanian tersebut terlihat baik dalam setiap aksi perebutan bola secara individual. Di mana si kulit bundar berada, di situ pula para pemain Singo Edan siap jatuh bangun merebutnya.
Usaha itu tampaknya membuat grogi Bambang Pamungkas dan rekan-rekannya. Di babak pertama, permainan mereka praktis tidak berkembang di semua lini. Justru di babak ini, sejumlah peluang muncul bagi tuan rumah meski belum berhasil dieksekusi dengan baik.
Merasa frustasi dengan kegigihan anak-anak muda asuhan Robert Rene Albert, para pemain Persija justru mudah terpancing emosinya. Di akhir babak pertama ini, Ismet Sofyan dan Baihakki Khaizan justru harus diganjar kartu kuning karena melakukan pelanggaran. Babak pertama berakhir 0-0 untuk kedua kesebelasan.
Usai turun minum, layaknya baterai usai diisi ulang, para pemain Arema justru seperti mendapat suntikan tenaga berlebih. Komunikasi anta remain jalan, disiplin menjaga posisi, dan tenang saat mendapat serangan, menjadikan Singo Edan mendapat peluang di menit ke-53.
Melalui umpan matang Chamelo Roman dari sisi kiri gawang Persija, M.Fakhrudin dengan tubuh kecilnya berhasil menyusup ke dalam jantung pertahanan Persija yang dikawal Abanda Herman. Dengan secepat kilat, Fakhrudin pun menyelesaikan umpan matang tersebut dengan mencetak gol perdana bagi Arema dalam memulai musim kompetisi liga super 2009 ini, sekaligus membuat kiper Persija M Yasir tertunduk lesu.
Sontak 50.000-an Aremania yang memadati stadion (bahkan meluber hingga mendekati tepi lapangan), berseru histeris dan meluapkan kegembiraan seiring selebrasi girang dari para pemain Arema.
Unggul satu poin tidak menjadikan pemain Singo Edan lengah. Mereka tetap dengan disiplin mengawal pertahanan mereka, membantu kerja kiper Markus Horison. Namun hingga pertandingan usai, beberapa peluang Persija gagal diselesaikan oleh Mushafry dan kawan-kawannya menjadi sebuah angka. Kedudukan 1-0, berakhir bagi keunggulan Arema.
Arema kali ini layak menang, karena mereka bermain lebih bagus daripada kami. Babak pertama kami tertekan karena mungkin ada sedikit rasa grogi. Namun di babak kedua kami mulai bangkit dan mulai mendapat sejumlah peluang, meski belum menghasilkan angka, tutur kapten kesebelasan Persija, Bambang Pamungkas.
Adapun pelatih Arema, Robert Rene Albert, mengaku bangga dengan hasil tersebut. Dengan materi pemain muda, dengan sejumlah pemain saya baru pulang dari Singapura (Sabtu, 10/10) mengurus administrasi, saya sangat bangga bahwa pemain Arema bisa tampil gemilang. Ini semua merupakan kerja tim yang bagus dan juga dukungan Aemania, ujar Robert.